47. Kunjungan Ibu Mertua

1446 Kata

“Silakan.” Lova meletakkan secangkir teh hangat ke atas meja di depan wanita paruh baya yang saat ini duduk di sofa ruang tamu. Ia tak mengenal wanita itu tapi, tetap mempersilakannya masuk. “Terima kasih,” ucap wanita itu dengan lembut kemudian mengambil tehnya lalu menyesapnya sedikit kemudian meletakkannya kembali ke atas lepek di atas meja. Lova duduk berhadapan dengan wanita itu dibatasi meja di mana perhatiannya tak lepas darinya. Dalam hati ia memuji betapa cantiknya wanita asing di hadapannya ini. Ia merasa sedikit familiar dengan wajah wanita itu tapi, tak dapat mengingat dengan jelas di mana mereka pernah bertemu. “Sebelumnya, perkenalkan, namaku Yumna dan aku, ibunya Zegan.” Deg! Jantung Lova seolah berhenti berdetak, mulutnya sedikit terbuka. Pantas saja ia merasa fami

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN