Lova membalikkan badan memunggungi Zegan. Sambil memejamkan mata rapat dan meringkuk, ia berusaha menghindari pikiran aneh dalam kepala. “Dasar! Apa yang kau pikirkan, Lova!” teriak Lova dalam hati, merutuki kebodohannya mengingat mimpi panasnya hingga menimbulkan gejolak aneh dalam d**a juga kedutan aneh di bawah sana. Lova terus memejamkan mata dan berusaha memikirkan hal lain. Namun, semakin ia berusaha menyingkirkan pikiran aneh dalam kepala, pikiran itu semakin bergelayut manja. Lova membuka mata saat tak tahan dengan isi kepalanya. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Zegan masih berada dalam posisi terakhir saat ia melihatnya. Kembali menghadap depan, Lova kembali memejamkan mata berusaha agar segera terlelap. Dengan begitu, pikiran anehnya pasti akan lenyap. Tak lama kemudian