Gio melihat wanita itu menunggunya di lobby apartemen. Sejak kapan wanita itu ada di Bogor dan apa yang sedang dilakukannya di apartemennya? Di telusurinya seluruh ruangan lobby bahkan Gio melihat ke pelataran parkir, tidak ada sosok yang dia kenal atau mencurigakan. Sambil mengembus napas cepat, Gio mendekati wanita yang tersenyum manis padanya. “Sejak kapan Kakak ada di Bogor?” tanyanya. Rasanya sudah berbulan dia tidak lagi mendengar kabar dari kakaknya ini. Gio pikir orang tuanya sudah punya cara untuk menahan kakaknya agar tetap di Jakarta. “Bukan seperti itu caranya menyambut kedatangan Kakak.” “Ayo kita pulang. Aku akan mengantar Kakak.” Gio meraih tangan kakaknya dan setengah menyeretnya ke luar lobby. Dia tidak mau kalau kakaknya sampai tinggal di apartemennya. Tempat

