Swan marah, tentu saja. Apalagi setelah tahu orang yang meniru fisiknya justru Suseno dan selama ini ia ketahui sempat berusaha mendapatkan hati Shalsabila. Yang mana sebelum itu, Suseno juga sempat menjadi bagian dari luka Shalsabila. Suseno pernah dengan sengaja membuat Shalsabila yang saat itu masih menjadi Tia, menderita. Secepat kilat, Swan yang sempat menghela napas kasar, sampai di hadapan Suseno. Kedua mata sendunya masih menatap tajam kedua mata Suseno yang juga agak mirip matanya. Merasa muak dengan apa yang pria itu lakukan, dengan cekatan tangan kanannya mence kik Suseno. “Astaghfirullah ...,” refleks ketiga wanita di sana ketar-ketir. “Aaaaggh!” Suseno langsung kesulitan napas. Namun, senyum licik sengaja ia suguhkan seiring dirinya yang melirik ke belakang. Tak lama kemu