Hari ini rumah begitu ramai karena kedatangan Bahtiar, Teh Retna dan suami, Uwak Suryani dan Uwak Jaya. Sebenarnya tidak ada acara khusus hari ini. Bapak sengaja mengundang Teh Retna dan keluarganya untuk makan bersama sembari berbincang-bincang. Para pria berkumpul di ruang tamu, berbincang seputar pertandingan bola sembari menemani Satria dan Elok bermain ular tangga. Sementara para wanita sibuk menyiapkan jamuan makan di dapur. Menu yang dimasak kali ini serba menu khas tanah Pasundan, diantaranya; nasi liwet, pepes ikan nila, goreng jengkol dan petai, sayur asam tetelan, ikan asin, tahu tempe goreng dan sambal dadak. “Lin, bagaimana kabar Anggoro sekarang?” Teh Retna menyebelahiku yang tengah mengelap perlatan makan di meja makan. “Nggak tahu, Teh. Kami sudah lama nggak komunikasi,