Sejak sore itu, Pram dan Anggoro selalu bersitegang setiap kali bertemu. Pram yang tidak bisa mengontrol emosinya, sedangkan Anggoro yang tidak mau mengalah, membuat keduanya seperti Tom and Jerry begitu bertemu dan tentu saja membuatku kepalaku serasa ingin pecah. Lihat saja sekarang, keduanya tiba bersamaan di rumah. Sama-sama membawa jajanan untuk Satria dan Elok dan berencana mengajak kami pergi jalan-jalan di hari Minggu ini. Duduk bersebelahan, mereka saling beradu tatapan tajam dan tidak ada yang bertegur sapa. Kuletakkan dua cangkir kopi di hadapan kedua pria dewasa ini. Menatap keduanya bergantian, akhirnya kuhirup napas dalam-dalam sebelum kuembuskan kembali secara perlahan. Jujur saja, aku jengah dengan keadaan ini. Terlebih pada Pram, yang semakin hari sikapnya semakin menyeb