Pram tak pernah menyangka, Lintang akan berlari memeluknya. Pram pikir, Lintang akan memakinya, seperti yang biasa Lintang lakukan ketika ia berusaha menggoda wanita itu. Tetapi kali ini, Pram memang tidak berniat menggoda. Ia benar-benar ingin memeluk Lintang untuk mengobati hatinya yang tengah rapuh. Pram mendekap tubuh Lintang dengan erat. Menghidu wangi shampo dari rambut wanita itu. Merasakan hangat dari tubuh wanita yang sejujurnya masih begitu ia gilai hingga kini. Pram benar-benar telah menyadari kesalahannya. Sebuah kesalahan yang akhirnya bukan hanya menghancurkan rumah tangganya dengan Lintang, tapi juga menghancurkan keluarganya. “Terima kasih sudah datang, Lin.” Pram berucap Lirih, masih mendekap tubuh Lintang. Sementara dua orang yang sejak tadi berada di ruang tamu ters