Tangis Satria dan Elok benar-benar menyayat hati. Pram dan Retna kewalahan menahan dua bocah yang ingin mengejar taksi yang membawa ibu mereka pergi. Ya, Lintang benar-benar pergi, meninggalkan rumah yang sejatinya memang menjadi haknya. Namun Lintang sudah kadung sakit hati, hingga memilih melepas semuanya. Termasuk harus menahan lara, meninggalakn buah hati tercinta, hanya demi tidak berhubungan lagi dengan sang mantan suami. Terdengar egois memang, tetapi Lintang hanyalah wanita biasa, yang juga tak bisa terus-terusan mengalah, ketika sang mantan terus merongrongnya. Pram menatap sendu jejak roda taksi yang membawa separuh jiwanya pergi. Batinnya membiru. Maniknya berbayang awan mendung yang siap menumpahkan hujan tangis. Untuk kedua kalinya, ia harus kehilangan Lintang—sang mantan i