Nayanika mendekap anaknya dan juga sambil memberikan lirikan sinis kepada Abiyaksa yang kelihatan gelagapan. "Kenapa Mas masuk ke sini seenaknya??" "M-maaf, saya benar-benar minta. Tadi itu, dia menangis. Saya kasihan. Jadi saya coba gendong dia dan dia baru mau diam. Sekali lagi maaf, bila saya lancang masuk ke kamar kamu tanpa seizin kamu," ucap Abiyaksa penuh penyesalan. "Iya. Nggak apa-apa. Tapi lain kali jangan diulangi lagi," ucap Nayanika dingin. "Iya. Baik. Baiklah. Kalau begitu, saya permisi keluar dulu," ucap Abiyaksa yang bergegas keluar dari dalam kamar Nayanika. Nayanika melipat bibirnya. Tadi, sepertinya dia belum menyadari apa-apa. Tetapi baguslah, kalau tidak sampai ketahuan. Kalau dia sampai tahu tentang anaknya ini, entah apa yang akan terjadi nanti. Nayanika kemba

