Hari demi hari terlewati. Abiyaksa yang tadinya jarang sekali datang, menjadi sering datang ke rumah Nayanika. Karena sekarang, niatnya bukan hanya untuk pengobatan saja. Bukan hanya faktor kemanusiaan juga. Akan tetapi, ada yang sangat ingin ia temui dan membuatnya kangen hampir sepanjang hari. Belum lagi, semakin sering dia datang dan semakin lama kelamaan, Nasya malah menunjukkan banyak perkembangan. Mulai dari bisa mengangkat kepala sampai berceloteh kencang sendiri. "Silahkan masuk, Mas," ucap Nayanika sambil membuka pintu dan saat Abiyaksa masuk ke dalam rumahnya ini, suara ocehan Nasya dari kamar sudah mulai terdengar. "Itu dia sedang apa?" tanya Abiyaksa. "Hm? Dia siapa?" tanya Nayanika balik. "Nasya. Suaranya keras juga." "Oh... biasa, Mas. Ngoceh. Dia udah mulai bawel sekar

