Abiyaksa duduk di sofa sambil mengusap-usap punggung Nasya pelan-pelan, ia kira gadis kecil itu akan tertidur. Tapi ternyata tidak. Dia malah berceloteh terus dan membuat Abiyaksa nampak tersenyum gemas. Ingin rasanya menciumi pipi Nasya secara bertubi-tubi. Tapi takut dia jadi menangis nanti. Lagi pula, tidak boleh berlaku sembarangan kepada anak orang. Kalau anak sendiri, pasti sudah ia cubit gemas pipinya yang lembut ini. "Kamu nggak mau tidur hm? Ini udah siang lho. Kok malah ngoceh-ngoceh terus sih?" ucap Abiyaksa sambil menarik Nasya dari pundaknya dan ia telentangkan di atas pangkuannya. "Apa? Apa? hm? Nasya mau apa? Ayo coba bilang," ucap Abiyaksa sambil menatap Nasya dengan senyuman tipis di bibirnya. Abi juga menatap setiap guratan wajah bayi ini dan mencetuskan kata-kata, yan

