*Author Pov*
Juna menutup wajahnya dengan handuk kecil yang di berikan Riri setelah permainan berakhir. Mereka masih tidak menyangka jika mereka berhasil mengalahkan tim lawan dengan poin yang selisih sedikit saja.
Kalau saja tadi Genta tidak melakukan serangan tipuan, mungkin mereka sudah kalah.
Setelah pertandingan itu, Juna memang sengaja memisahkan diri dari anggota yang lain. Tadinya ia bingung untuk menghabiskan waktunya sebentar dimana, lalu tanpa sengaja ia melihat taman yang berada di belakang gedung.
Sore itu taman masih cukup banyak orang yang berlalu lalang, terutama para peserta yang pergi ke sana kemari melewati taman atau yang sama seperti dirinya. Duduk di bawah pohon-pohon yang cukup rindang.
Saat mengikuti kejuruan Pencak Silat, tentu saja ia juga senang saat menang. Tetapi kemenangan yang di dapatkan bersama tim seperti ini, entah kenapa jauh lebih membuat Juna emosional. Apalagi saat mengingat mereka berlatih cukup keras, di tambah dirinya yang baru saja bergabung dengan olahraga ini. Dari yang ia tidak ketahui sampai ia mengerti beberapa hal.
Juna tidak ingin memperlihatkan sisi melankolis nya ini pada siapa pun termasuk kakaknya, karena itu lah ia pergi diam-diam di saat yang lain sedang melakukan eforia kemenangan pertama ini.
"Sedang apa lo di sini?"
Juna tersentak kaget dengan pertanyaan yang tiba-tiba datang itu. Ia mengangkat handuk kecil itu dari wajahnya dan terlihat Riri yang berdiri tidak jauh dari dirinya berbaring.