*Author Pov*
Hari latihan tanding pun akhirnya akan segera tiba, mereka terkejut saat mengetahui jika yang akan menjadi lawan mereka kali ini adalah klub sepak takraw Elang dari sekolah Pelita Jaya.
"Apa mereka sehebat itu?" tanya Juna yang memang tidak banyak mengenal klub-klub sepak takraw. Selama ini ia hanya mengenal White Lily.
"Mereka memang tidak sekuat Bulan Biru, tetapi mereka juga lawan yang sangat sulit untuk di kalahkan. Kita beruntung bisa latihan tanding dengan mereka!" kata Rio dengan penuh semangat membara, ia bahkan sudah mengepalkan tangannya.
Mereka pun mulai mendiskusikan bagaimana mereka akan melawan Elang. Sebelumnya mereka sudah sepakat untuk me rolling posisi mereka selama latihan, karena itu mereka akan mendiskusikan siapa yang akan mengisi posisi untuk latihan tanding kali ini.
"Kalau melihat dari video-video pertandingan mereka, mereka sangat kuat di bagian penyerang, kadang mereka bisa dengan gampang mencari celah untuk memasukkan bola ke tim lawan hanya dengan sekali serang." jelas Rio saat memulai menentukan posisi.
"Kalau begitu apakah kita akan bermain secara defens?" tanya Genta sambil melihat papan tulis yang sudah penuh dengan perkiraan posisi.
"Walaupun begitu kita juga tidak boleh meremehkan pertahanan mereka." kata Kak Haqi memberi masukan.
"Kalau begitu kita akan mencoba melakukan serangan dan pertahanan lebih dulu. Bagaimana?"
Mereka semua pun mengangguk setuju.
*
Tidak terasa hari sudah menjelang malam, Alvan menghentikan latihan untuk hari ini.
"Pertahanan kan permainan kita. Tidak seperti White Lily yang sama-sama klub baru, Elang lebih memiliki banyak pengalaman bermain. Karena itu kita harus lebih siap untuk menghadapi mereka. Latihan hari ini hanya sampai di sini, bereskan semuanya lalu langsung pulang karena sudah hampir malam."
Juna juga yang lainnya segera membereskan semuanya dengan mengerjakan bagian masing-masing.
Setelah memastikan semuanya sudah beres, Rio mengunci gedung olahraga tersebut sebelum kembali ke ruang klub untuk berganti baju.
"Oh iya gw punya rencana untuk latihan bareng Sena, dia bisa mengajari Genta dan Juna juga Radi. Apalagi Sena memiliki teknik pertahanan yang tidak bisa di abaikan." ucap Rio saat mereka semua sedang berganti baju.
Alvan mengangguk setuju dengan perkataan Rio saat itu.
"Gw setuju, kalau gitu lebih baik setelah ini kita pikirkan untuk melakukan latihan gabungan. Gw rasa itu akan lebih efektif juga untuk pemula seperti mereka."
Kali ini Rio yang mengangguk setuju. Mereka berdua membicarakan beberapa