Arshan tiba-tiba menyelam lalu muncul tepat di samping Sanvi, membuat air muncrat mengenai wajahnya. Sanvi terkejut sambil mengusap mata. “Arshan! Kamu sengaja, ya?” serunya dengan nada separuh kesal. Arshan hanya tertawa kecil. “Kalau kamu marah, ayo buktikan. Kita adu cepat sampai ujung sana.” Ia menunjuk sisi lain kolam. Sanvi menggeleng. “Aku nggak bisa secepat kamu.” “Tapi aku bisa kasih hadiah kalau kamu menang,” goda Arshan sambil tersenyum nakal. Tatapan Sanvi terperangkap pada matanya yang penuh tantangan. Entah bagaimana, ia mengangguk. “Baiklah.” Mereka pun mulai berenang. Arshan jelas menahan kecepatannya, membiarkan Sanvi merasa bisa menyainginya. Hingga di tengah kolam, mereka hampir bersisian, tubuhnya kadang saling bersentuhan. Sentuhan itu membuat jantung Sanvi berde

