Eps. 33 Debat Hari Pernikahan

1342 Kata

Haris menatap Sanvi dengan tatapan penuh arti, seolah ingin memastikan jawabannya keluar dari hati. “Sanvi, Arshan datang untuk melamar, menjadikanmu sebagai istrinya. Apa kamu bersedia?” tanyanya pelan namun jelas. Tanpa ragu, Sanvi menjawab cepat, “Ya, aku bersedia, Ayah,” ucapnya tegas. Jawaban itu meluncur begitu saja, tapi sebenarnya ia sudah memikirkannya matang-matang sejak lama. Terlebih, di sana masih ada Mila yang duduk memperhatikan dengan tatapan penuh rasa tak percaya. Bagi Sanvi, mengatakan “ya” di hadapan Mila adalah semacam pernyataan bahwa ia tidak kalah dan tetap berhak bahagia. Suasana ruang tamu mendadak terasa berat. Wina yang duduk di ujung kursi mencoba tersenyum, tapi senyumnya terlihat kaku. Haris menarik napas pelan, matanya bergantian menatap Arshan dan Sanvi,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN