Mila menatap ibunya dengan sorot mata yang penuh bara. Bukankah tadi malam Wina sudah dengan yakin berbisik bahwa Sanvi dan Arshan tidak akan pernah lagi duduk di meja makan ini? Bahwa racun itu akan menjadi akhir dari kisah mereka? Namun kenyataannya, pagi ini dua orang itu justru tampak segar bugar, duduk berdampingan seolah tak pernah disentuh bahaya. Dendam pun semakin menyala di da-da Mila, terutama ketika ekor matanya berulang kali menangkap Sanvi yang terlihat bahagia. Sanvi yang menyadari tatapan penuh kebencian itu justru memilih jalan berbeda. Ia berpura-pura tidak melihat, bahkan seolah tak peduli. Bibirnya mengukir senyum tipis, lalu tangannya terulur menyentuh lengan Arshan, mengusapnya lembut seakan sedang menenangkan suami tercintanya. Tidak berhenti sampai di sana, Sanvi

