Mila masih duduk terkulai di kursi ruang ganti, napasnya tersengal, wajahnya masih memerah karena sensasi yang baru saja dialaminya bersama Tomy. Tubuhnya benar-benar lemas, keringat membasahi pelipisnya, sementara jemarinya bergetar mencoba meraih pakaian yang tadi terlepas berantakan. Dalam hati ia mendesah, 'Dia benar-benar gila, perkasa sekali. Tiga kali aku dibuat klimaks, sampai tubuhku seolah nggak sanggup lagi. Mungkin kalau aku minta lima kali, dia juga bisa membawaku ke puncak lima kali.' Pikiran itu membuatnya semakin malu sekaligus bergidik. Mila buru-buru meraih jubah tipis yang tergantung di balik pintu, berusaha menutupi tubuhnya sebelum ada orang lain yang masuk. Namun, langkahnya yang gemetar membuat ia kesulitan mengancingkan pakaian dengan cepat. “Ayo, Mila, cepat seb

