Bab 54 Langkah Lanjutan

1078 Kata

Langit mendung menatap gedung megah itu seolah menahan napas. Di dalam ruang kerja Ferdi, aroma kayu mahal bercampur dengan bau kopi hitam memenuhi udara. Sebuah layar monitor menampilkan laporan aktivitas pasar pagi ini, tapi tak satu pun dari mereka yang memperhatikannya. Andini duduk di sisi kanan meja oval, jari-jarinya saling bertaut, wajahnya tegang. Herdi bersandar santai di kursi, namun matanya awas. Sementara itu, Ferdi berdiri membelakangi mereka, menatap jendela besar, seakan sedang menimbang sesuatu yang berat. “Aku masih nggak ngerti kenapa Vano bisa sangat setia pada Melati,” ucap Herdi, memecah keheningan. Ferdi menjawab tanpa menoleh, “Kesetiaan bisa datang dari rasa bersalah... atau dari cinta.” Andini menghela napas. “Cinta macam apa yang bikin dia sanggup menutupi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN