59. Pelukan Singkat

2019 Kata

“Bu, Bu, Bu! Ibu, ih! Jangan jalan mulu! Berhenti dulu” Aku mulai gemas karena sejak tadi Ibu seolah sengaja menghindariku. Padahal aku hanya ingin bertanya sedikit saja, tetapi sepertinya beliau enggan menjawab. Jangankan menjawab, berhenti saja tak mau. Aku harus ke sana-kemari mengikuti beliau untuk mendapat jawaban yang kuinginkan. “Bu—“ “Apa, sih, Sil?” “Ibu kapan bikin bumbu rawonnya? Kok aku enggak tahu?” ini pertanyaan yang belum juga kudapat jawabannya. Padahal, aku sudah bertanya pada Ibu berulang kali. “Kenapa emang kalau kamu tahu? Mau bantuin?” “Ibu udah kasih restukah?” aku meringis. “Iya, kan, Bu?” “Sejak kapan rawon jadi simbol kasih restu? Ibu cuma balas budi, kok. Fendi bawain oleh-oleh buat orang serumah, jadi Ibu kasih dia oleh-oleh balik. Kamu ini kaya enggak t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN