“Kok Fendi sama Novi enggak pulang-pulang, Sil? Enggak nyasar, kan, mereka?” pertanyaan Ibu membuatku yang tadinya sedang mencuci piring, seketika berhenti. Aku menoleh, beliau baru saja mengeluarkan bumbu-bumbu dari kulkas. “Enggak mungkin nyasar, Bu. Novia kan hafal jalan.” “Ya soalnya udah mau jam setengah tujuh kok belum pulang-pulang. Padahal mereka berangkat setengah enam. Pasar kan dekat dari sini.“ Mas Fendi memang sedang mengantar Novia belanja ke pasar mumpung Novia libur sekolah. Dia sendiri yang menawarkan. Awalnya Ibu seperti akan menolak, tetapi Novia malah terlihat sangat bersemangat. Alhasil, Ibu membolehkannya. “Ya udah, tunggu aja, Bu. Siapa tahu sebentar lagi—“ “Assalamualaikum! Ibu, aku datang!” “Tuh, Bu, yang ditanyain udah balik.” Novia tiba-tiba sudah berlari