Bangun pagi, aku melihat Bapak sedang membuat kopi di dapur. Aku yang tadinya hendak ke kamar mandi, jadi menyusul beliau. “Pak, Bapak!” aku memanggil dengan suara pelan. Aku takut mengganggu yang lain. Pasalnya, saat ini masih pukul lima lebih beberapa menit. Aku yakin sudah banyak yang bangun, hanya pasti masih malas untuk keluar. “Kenapa, Sil?” “Ibu udah bangun?” “Udah, tapi tidur lagi. Capek, kayaknya, kemarin kondangan jalannya jelek. Mana naik motor dan duduk nyamping. Jadi badan sakit.” “Oh, gitu. Pak, ngomong-ngomong udah lama aku enggak ngobrol sama Bapak.” Aku meringis. “Kenapa? Mau ngobrol?” Aku mengangguk. “Iya. Tapi tunggu, aku ke kamar mandi dulu.” “Mau minum atau enggak, Sil? Sekalian Bapak bikinin.” “Aku aja, Pak, yang bikin—“ “Enggak usah. Mumpung sekalian. Cepet