83. Sisil yang Sulit Ditebak

2941 Kata

“Mas Fendi, ini bagus atau enggak, ya?” tanya Sisil ketika dia mencoba kacamata hitam di salah satu toko yang lokasinya ada di dekat hotel. Dia lupa membawa benda itu, jadi aku menyarankan untuk membelinya. Pasalnya, besok aku berencana mengajaknya jalan-jalan di luar. “Bagus, tapi kayaknya ada yang lebih bagus. Coba yang agak cat eye. Jangan yang terlalu lonjong gitu.” “Wait! Aku pilih lagi. Aku emang kurang suka, sih, yang barusan.” Saat Sisil jalan lagi, aku tersenyum. Ada sedikit rasa bersalah melihat jalannya yang masih tampak aneh. Maksudku, tidak seperti cara jalannya yang biasanya. Itu semua karenaku, jadi aku tidak akan protes. Jujur, aku sangat bangga padanya. Aku juga bangga dengan diriku sendiri. Di zaman yang sudah gila ini, di mana pergaulan bebas sudah merajalela, bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN