Back To Sisil’s POV “Sorry, ya, Sil. Udah kamu lagi bulan madu, mana kamu udah enggak kerja di MW lagi, aku malah recokin kamu soal kantor. Maaf banget, soalnya kepepet. Aku ingetnya kamu yang simpan file itu.” Nada suara Vina di seberang sana sarat akan rasa bersalah. Pagi ini dia memang tiba-tiba meneleponku untuk menanyakan berkas lama yang mendadak dibutuhkan. “Enggak papa, Vin. Santai aja. Enggak ganggu juga. Aku udah bangun waktu lihat kamu telepon. Enggak usah ngerasa gimana-gimana.” “Eh, bentar! Di sana masih pagi, ya? Ya ampun! Maaf banget. Aku malah lupa sama ini!” “Udah, udah. Kaya sama siapa aja, kamu ini. Kalau aku masih tidur juga enggak akan aku angkat. Aku silent, kok, cuma kebetulan aja aku lihat ada telepon makanya aku angkat. Aku habis banget mandi soalnya.” “Uhu