Setelah mendapat kabar dari orang tua, Mas Fendi langsung pesan tiket menuju Surabaya. Sebenarnya dia hendak memesankan tiket untukku juga, tetapi aku menolak. Pasalnya, senin pagi aku harus bertemu klien penting. Kalau aku pulang ke Gresik, takut tidak kekejar. Selain itu, aku juga merasa kehadiranku tidak terlalu diperlukan. Bisa jadi malah hanya memperkeruh suasana. Biarkan Mas Fendi dan orang tuanya saja yang datang ke rumahku. Aku yakin mereka mampu menyelesaikan semuanya. Ya, semoga saja. “Kamu beneran enggak mau ikut pulang, Sil? Kalau mau, saya langsung pesankan—“ “Terus besok gimana? Saya ada meeting penting, Mas. Mana bahan belum selesai saya siapin. Saya ada tanggungan besar yang enggak bisa saya tinggal.” “Ya sudah. Kalau gitu, saya ke Gresik dulu. Saya harus menyusul Ayah