Perasaan kecewa, marah dan sedih bercampur menjadi satu, memicu timbulnya titik air yang mengembun dan berjatuhan menganak sungai di pipi Kristal. Wanita itu terduduk di lantai dengan bersandar pada ranjang diiringi air mata yang terus berderai. "Aku tidak pernah minta untuk dilahirkan menjadi seperti ini. Kesalahan apa yang pernah aku perbuat sehingga aku harus dihukum? Aku berusaha untuk menjaga perasaan orang lain, berbuat kebaikan dan sama sekali tak menyimpan kedengkian di hati, tapi kenapa aku harus dihukum sampai seperti ini. Mami ... " Kristal membenamkan wajah di kedua lututnya. Perempuan itu menangis sejadi-jadinya. Seterpuruk apapun biasanya Kristal tidak akan memanggil ibundanya yang telah berpulang ke rumah Tuhan, tapi kali ini rasanya dia sungguh sangat tak berdaya. Dia mer