Skenario Terbaik

1803 Kata

Dengan penuh perhatian Kaisar mengusap titik peluh yang merembes di kening istrinya. Matanya sendu menatap tubuh yang kini lunglai tak berdaya. Begitulah yang terjadi setiap kali Kristal selesai menguras isi perutnya. Kaisar sungguh sangat bahagia dengan kehamilan Kristal, tapi secara bersamaan dia juga merasa sangat sedih melihat derita sang istri demi mengandung buah hatinya. "Minum dulu, Sayang." Kaisar menempelkan ujung gelas di bibir istrinya. Hanya dua teguk yang berhasil masuk ke dalam tenggorokan Kristal, ia mendorong pelan gelasnya. "Pucat sekali wajahmu, Nak?" Nada kekhawatiran jelas terdengar dari ucapan Ryuji. "Apa tidak ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa mualnya, Ma?" Kaisar menanyai ibu mertuanya. "Tidak ada, karena memang ini biasa terjadi pada ibu h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN