Duel Sengit

2113 Kata

Hangatnya mentari mengantar kepergian Keenan pagi itu. Supir pribadinya mengemudi dengan kecepatan sedang, diiringi dengan lantunan musik romantis. Angan pria itu mengembara. Ada banyak sekali gambaran masa depan indah yang telah ia susun bersama sang kekasih. Namun, keraguan mulai menyusup ke dalam relung hati. Mengikis kepercayaan dirinya akan hubungan mereka. Keenan meraih gawainya, mencari sesuatu yang bisa ia baca. Ketika ia menyadari jika apa yang ia takutkan tak terjadi, maka ia semakin merasa penasaran. "Sudah sampai Tuan." Keenan tersentak. "Oh, sudah sampai ya Pak?" "Sudah Tuan." "Ya sudah, Bapak langsung pulang saja, nanti akan aku hubungi jika pekerjaanku sudah selesai," pesan Keenan. "Baik Tuan." Keenan menutup pintu mobilnya setelah mengeluarkan tas berisi keperluannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN