Sasmita kembali pulang dengan hati hancur dan mendapati seluruh barangnya tergeletak begitu saja di teras rumah. Pintu dan seluruh jendela di rumahnya tertutup rapat. Seakan membuktikan jika kedua orang tuanya mungkin tidak lagi mau menerima. “Kita kembali saja ke Jakarta. Bukankah di sana kamu punya rumah dari mantan suami kamu?” Sasmita menatap Bima dengan tajam, batinnya mulai bertanya – tanya, mengapa Bima sampai tahu tentang itu. “Aku mau di sini saja.” “Oh ayolah. Kita sudah tidak punya muka lagi di sini. Kenapa harus memaksakan diri sih?” “Kamu yang mempermalukanku Bim!” Desis Sasmita pada pria yang kini menjadi suami sirinya itu. “Kamu yang menghancurkan hidup aku!” “Oh jadi sekarang kamu menyalahkanku?” “Bima!” “Kita kembali ke Jakarta saja. Ayo!” Bima memaksa menarik Sas