Bab 73. Pengakuan Brata

1058 Kata

Mama Winda dan Papa Arvin tidak menggubris permintaan Brata yang ingin sekali menemui Fira, apalagi kini Arya juga mau tidak mau harus bisa menyeret pak bosnya untuk meninggalkan ruang tunggu. Namun, tak disangka Dokter Hilda keluar dari ruang IGD lalu pintu ruangan IGD terbuka lebar dan tampaklah brankar yang ditempati oleh Fira keluar dan sedang didorong oleh tiga perawat laki-laki. Lantas, Brata langsung menepis tangan Arya yang masih menahan lengannya. “Nadira!” panggil Brata, langkah kakinya bergegas menuju brankar yang masih bergerak jalan. Sementara Mama Winda dan Papa Arvin pasang badan menghalau Brata untuk tidak mendekati Fira. “Nad, maafkan aku Nad!” seru Brata dengan netranya yang berkaca-kaca dibalik tubuh Papa Arvin yang menghalau dirinya. Fira yang berbaring di atas b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN