Sudah hampir dua jam lebih Fira berada di ruang IGD lebih tepatnya di ruang darurat persalinan, berbagai rangkaian tes dan penanganan medis dilakukan oleh Dokter Hilda. Sementara Brata yang baru saja mengetahui jika mantan istrinya hamil anaknya duduk dan tertunduk lemas, dan sesekali dia mengusap ujung ekor netranya. Seharusnya Brata bahagia mendengar kehamilan Fira, tetapi sehubungan telah terjadi pendarahan pada wanita itu, kebahagiaan itu sirna, dirinya merutuki dirinya yang tidak bisa menjaga Fira lebih baik lagi. Tidak hanya Brata saja yang menyesali, Mama Winda juga sangat menyesalinya, seharusnya tadi dia tidak mengizinkan Fira untuk ke ruang kerja Brata dan tetap memintanya berdiam diri di kamar saja. Namun, sepertinya takdir memang maunya seperti ini. Jika tidak ada kejadian