“Pagi sayang.” Sapa Arven yang tiba-tiba memeluk Amanda dari belakang. “Mas, kamu ngagetin!” Pekik Amanda sambil memukul tangan Arven yang berada diperutnya. Pria itu malah tertawa dan mencium pipi Amanda dari belakang. “Maaf sayang, karena tadi aku kaget kamu nggak ada di samping aku. Tadinya aku pikir kalau tadi malam itu akum impi ngelihat kamu, ternyata waktu dengar suara dari dapur aku langsung ke sini dan ternyata ada kamu. Itu berarti tadi malam aku nggak mimpi. Aku senang karena ada kamu di sini, aku nggak kesepian lagi. Rumah kita terasa hampa nggak ada kamu di dalamnya, itu yang aku rasain waktu kamu pergi.” Ucap Arven panjang lebar. “Yaudah akukan udah di sini sekarang, lepasin dulu pelukannya. Aku masih masak, kamu mandi gih kerjakan?” Arven menggelengkan kepalanya dengan ce