"Jadi, Mbak Lea pada akhirnya malah masuk rumah sakit jiwa, ya? Tapi ini Mas tau dari mana?" Sudah tiga tahun berlalu, Rinai bahkan sudah melupakan masa-masa suramnya itu. Dia sudah move on, sungguh. "Simpang siur, sih. Ada aja yang bilang, gosipin itu, nggak sengaja denger. Kan, kasusnya sempat viral dulu, Nay. Jadi orang-orang pada tau." Seraya mengedikkan bahu. "Ada yang bilang sampe masuk rumah sakit jiwa karena dipaksa masuk ke sana sama papanya, ada juga yang bilang cuma sebatas konseling rutin di psikater." Rinai menatap seraut wajah Arsen yang mana tengah memeluknya. Ini sudah larut, mereka baru mau tidur, tetapi tiba-tiba belum ngantuk. "Kasian, ya, Mas ...." "Kasian?" Alis Arsen naik sebelah. "Dia nggak ada kasian-kasiannya, lho, waktu mau rusakin rumah tangga kita. Jangan n