“Jangan cemas, aku tidak memintamu untuk memutuskannya lagi. Aku juga tidak memberikan pilihan apapun padamu tentang pernyataan perasaanku. Jangan pikirkan apa yang aku katakan, biarkan aku mengatakan apa yang ingin aku katakan! Aku mencintaimu, tidak hanya hari ini, tapi sejak hari-hari sebelumnya. Sejak kamu merawatku sebagai dokter, bahkan aku sendiri lupa kapan perasaan di dalam hatiku berubah menjadi cinta.” Raina tidak menjawab, Raina masih menatap kedua mata Rey yang kini masih tetap membungkuk di seberang meja kerjanya sambil menyentuh dagu Raina. “Mungkinkah kamu salah memaknai sesuatu, Re? Bisa saja kamu merasa bergantung padaku karena akulah yang merawatmu selama ini. Mungkin karena kita sering bersama kamu salah mengartikan kedekatan antara dokter dengan pasien sebagai rasa c

