“Kenapa aku merasa sangat cemas sekali? Padahal belum tentu nama Sharon yang terdaftar dalam buku pasien adalah Sharon yang aku kenal.” Gumam Raina dengan langkah kaki tersendat. Raina meremas tali tas dalam genggaman tangan kanannya. Jemari tangan wanita itu sudah gemetar sejak melihat nama Sharon tertera pada buku pasien lobi kliniknya! Hanya satu nama yang dia ingat bisa menyelesaikan masalahnya pagi ini. Yaitu Rey Antoni! Tidak peduli pagi ini dia dan Rey sempat berdebat lantaran kehadiran Sahila. Dalam hati Raina terasa sangat tidak nyaman. Raina tidak akan pernah lega jika belum bisa memastikan bahwa pasien itu bukan Sharon, wanita yang selama ini menaruh dendam dan tengah mengincar nyawanya! Sampai di dalam ruangan kerjanya, Raina segera merogoh ponsel dari dalam tasnya. Wanita

