"Tidak bisa hanya dengan masuk penjara sebagai balasan dari perbuatan kamu. Nyawa harus dibalas nyawa, sekarang Sisil tidak berdaya, dan tidak memiliki harapan untuk hidup, jadi kau juga harus merasakan apa yang Sisil rasakan. Kalau Sisil mati, kau juga mati. Kalau Sisil koma, artinya kau juga harus koma. "Ujar orang yang baru saja datang menghampiri tiga orang yang tengah terlibat obrolan serius, yang tak lain adalah Luna, Arsen, dan juga Hira. Mereka bertiga langsung terkejut mendengar suara bariton dari kejauhan. Luna langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut, dan terkejut melihat seorang pria paruh baya yang tengah menatap penuh kemarahan ke arahnya dan juga Hira dan Arsen. "Maaf tuan, Anda siapa, kenapa Anda begitu memandang penuh kemarahan kepada kami? "Tanya Luna dengan berani

