Tekanan Papa

1661 Kata

Regan meremas lembut kertas di tangannya. Hatinya hancur, jiwanya runtuh. Regan menjambak rambutnya kuat. "Arghhh!!" teriaknya frustasi. Hampir saja Regan menyobek surat itu. Namun saat melihat di balik kertas itu masih ada tulisan Mika, ia mengurungkan niatnya. "Mas, jangan mabuk-mabukan lagi ya! ingat kesehatan mas. Jangan kira selama ini aku diam, aku tidak tau kelakuan mas di luar sana. Mas masih sering mabuk-mabukkan, kan? aku bukan wanita bodoh yang bisa mas bodohi sana-sini. Aku diem, karena aku yakin mas pasti berubah, tapi nyatanya? setiap masalah, mas pendam sendiri. Melampiaskan dengan cara tidak baik. Aku ini istri mas. Mas anggap aku apa?. Sebegitu tak percayanya mas pada Mika? Mas tak pernah jadikan Mika tempat berkeluh kesah. Mas lebih suka memendam masalah sendiri. Aku mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN