Mbak Susi menghela napas dalam-dalam, lalu menggelengkan kepala. "Ratna, kamu sudah banyak melakukan kesalahan, kamu pikir di sini tidak ada CCTV saat kamu selalu menindas Rania. Kamu juga sengaja menumpahkan air panas ke tangan Rania, semuanya jelas terekam di sana." Mbak Susi menunjuk benda bundar di atas dinding, yaitu kamera CCTV yang terpasang di sudut ruangan. Semua orang di ruangan ini saling berbisik-bisik, lalu menatap Mbak Ratna dengan pandangan skeptis. Wajah Mbak Ratna terlihat memerah karena malu dan kesal. "Mbak Susi, aku hanya ingin menasehati Rania agar tidak menggoda Pak Kaiden dan Pak Leon. Sebagai teman satu profesi aku peduli dengannya, dan air kopi yang tumpah di tangan Rania itu tidak disengaja," terang Mbak Ratna berusaha membela diri, tapi suaranya tidak lagi meyak