Casia bagai disambar petir di siang bolong. Selama ini tak ada satu pun pihak yang menarik ataupun membatalkan kontrak dengan dirinya. Sungguh, ia tidak tahu kenapa kontraknya diputus tiba-tiba saja. "Deni, apa aku punya salah?" "Itu ... aku tak bisa jelaskan di telepon. Rumit." "Deni, lalu apa?" Bukannya Casia mendapatkan jawaban namun bunyi semangat dalam bentuk yang dia dengarkan. "Dasar Deni." Casia, kemudian menaruhkan telepon kembali ke tempatnya dengan sedikit bantingan. Bahkan Deni pun membuatnya kesal hari ini. Sampai tak memberikan penjelasan apapun padanya. Tepat di saat Casia menatap ke arah luar pintu, seorang model lain lewat. "Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba pihak sampo kemilau indah menyodorkan kontak kerjasama padaku? Padahal sebelumnya kontrak itu kan seperti abad

