Casia tidak menangis, namun jelas terukir kesedihan di mukanya. Dia tertunduk, masih terpukul dan belum bisa menerima kenyataan yang ada. Jujur, iklan sampo indah kemilau adalah iklan yang paling dia sukai selama ini. "Sudah, jangan terus bersedih begitu. Nanti kulitmu akan berkerut jika terus bersedih. Tak apa hilang satu iklan. Mungkin kamu akan mendapat iklan lainnya yang lebih besar daripada ini," hibur Nevan. Dia menarik pucuk dagu Casia lurus, lalu menariknya ke samping dekat ke mukanya yang kini sudah condong dan berada dekat sekali dengan Casia. Dengan sekali rengkuhan, Nevan berhasil meraih bibir Casia lalu memagutnya. Namun hanya sebentar saja, Casia langsung mendorong mundur d**a Nevan. "Kamu sedang nyetir sekarang. Jika terus begini bisa gawat mungkin saja terjadi kecelakaan

