Casia terkesiap dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Nevan. Menginap? Selama ini tak pernah ada yang tinggal bersamanya. Akan seperti apa nanti pandangan orang sekitar padanya? "Itu ... aku tidak bisa, maaf." Casia mengadu dua jari telunjuknya, mengetuknya. Bingung, di satu sisi dia ingin membantu, seperti yang diungkapkan sebelumnya jika dia akan membalas kebaikan Nevan di kehidupan sebelumnya pada kehidupan ini. Tapi di sisi lain, dia merasa insecure. Nevan menekuk mukanya mendengar Jawaban Casia. Tapi dia tak menyerah begitu saja. "Kakak, kasihinilah aku. Aku tidak meminta balasan karena menemukan dompetmu. Aku hanya mengetuk hati Kakak cantik untuk mengisi denganku menginap barang sehari saja di sini. Besok aku akan pergi, janji." Bagaimana ini? Melihat muka Nevan yang memela