Suara bel yang menggema itu membuat Yudha sedikit terkejut dan berhasil menghentikan tangisan lelaki yang kini duduk termenung di kamar berukuran kecil itu. Jemarinya lekas menyeka seluruh wajahnya yang sudah banjir dengan air mata. Langkah pria tersebut segera menuju sumber suara untuk membukakan pintu rumah. Tampak seorang wanita paruh baya hadir di depan Yudha. Ia mengulas senyum tipis di bibirnya seraya menatap lekat lelaki di hadapannya. "Mama ...," ucap lelaki itu seraya mempersilakan perempuan tersebut masuk. "Sendirian saja, Ma?" tanya Yudha. Reena tampak heran pada raut wajah lelaki itu sejak pertama kali Yudha membukakan pintu. Suaranya pun terdengar sengau dan matanya kemerahan plus berkantung membuat wanita itu menduga Yudha habis menangis. "Iya, sendirian." Reena menimpali