“Arrgghhttt!!!” Fauzan mengerang, melampiaskan semua kemarahannya pada Lena. Fauzan tidak menyangka Lena akan mengulangi perbuatannya lagi. Cemburu dengan Ziya, mengatur waktu dirinya untuk bertemu dengan Ziya. Bahkan dia ingin bertukar pikir dengan Ziya, kenapa Ziya tiba-tiba mau mondok malah jadi bertengkar hebat seperti tadi. Tidak salah Fauzan memikirkan anak perempuannya yang ingin mondok setelah lulus SD, karena dia masih ingin dekat dengan anak perempuannya yang akan menginjak remaja, apalagi waktu Fauzan tidak pernah lama saat bertemu dengan Ziya. Semua yang Fauzan berikan pada Lena, dari perhatian hingga semua aset yang ia miliki di atas namakan Lena, Nilam, dan Angga tidak pernah mengubah sikap Lena yang seperti itu. Selalu cemburu pada Ziya, padahal Ziya tidak dapat apa-apa d