Setelah pemakaman Ummik Maryam, Fahri dan Bibah kembali ke rumah abah. Sepulang dari makam ummiknya Fahri hanya berada di kamar, dan hanya mau bersama Bibah. “Kenapa semua ini terjadi saat aku sedang bahagia, Bibah? Kenapa tidak nanti, jangan di saat momen yang seperti ini?” ucap Fahri dalam pelukan Bibah. “Semua sudah digariskan seperti ini, Mas. Mungkin Allah lebih tahu kalau semua ini adalah yang terbaik untuk ummik. Ummik sudah tidak sakit lagi sekarang, dan ummik sudah lega karena kita sudah memenuhi permintaan ummik. Maafkan aku, aku terlalu lama berpikir untuk memenuhi keinginan ummik, kalau saja dulu aku tidak pergi, aku melanjutkan pernikahan kita, mungkin ummik akan lebih bahagia, karena sudah melihat kamu memiliki seorang anak. Aku yang terlalu egois saat itu, hingga kamu saki