Bibah masih terecenung mendengar ucapan Fahri. Ia sampai melupakan rasa sakit pada perutnya. Fahri pun tidak tahu kenapa sampai mengucapkan semua itu pada Bibah, padahal ia berusaha menyembunyikan semua perasaannya pada Bibah, tapi melihat Fauzan yang bersikap seperti tadi, memaksa dan kasar, membuat Fahri ingin sekali melindungi Bibah. Selepas dr. Anna memeriksa kandungan Bibah, Fahri masih berdiri di depan Bibah. Mereka saling diam, hanya menatap sepintas, lalu membuang pandangannya lagi. “Aku minta maaf, soal ucapanku tadi, Bibah,” ucap Fahri. “Aku juga sudah melupakan ucapan dokter tadi,” jawab Bibah. “Tapi, aku serius dengan ucapanku tadi, Bibah,” lanjut Fahri. “Serius atau tidak, aku tidak memedulikan itu.” “Aku serius, Bibah.” “Sudah aku tidak mau seperti ini, tidak mau merus