“Masuk ke sini dan pesan Alexa!” perintahnya.
Tentu saja Yuda pun terkejut karenanya. “Bapak serius!?” tukasnya tak percaya.
“Ya!” jawab Darren dengan ada tegas.
“Lupakan hal lain dan bantu aku saja, bilang kalau kamu ingin memesan gadis bernama Alexa, berapapun akan aku bayar asal dia bisa datang malam ini!” katanya.
Yuda semakin kaget mendengarnya, tak menyangka jika sosok dosen idaman di kampus mereka rupanya pemain juga. Tapi seperti yang dikatakan oleh Darren jika itu bukan hal penting sekarang.
“B-baik, tapi buat apa?” cicitnya kebingungan.
“Lakukan saja dulu!” kata Darren setengah memaksa.
Yuda pun mengalah, mendebat Darren saat ini sepertinya merupakan tindakan salah yang hanya akan membuat semuanya semakin runyam.
“Baiklah, sebentar!” katanya sambil kemudian mengutak-atik
