"Nggak, Ma,” sahutku cepat. “Ini bukan salah Alice. Memang Joe yang salah nggak terus terang dari awal. Sebenarnya bukan aku yang mau menutup-nutupi, Ma. Cuma aku pikir kalau berterus terang, bisa jadi aku malah melukai Alice. Ternyata malah dengan nggak cerita ke dia, itu yang membuatnya kecewa."
"Sebentar, Joe." Hening sejenak. "Joe, kata Papa barusan, yang Papa bilang ke kamu tentang empat tahun itu masih berlaku. Kalau sesudah empat tahun ternyata kalian bersama, Papa akan memberi restu kepada kalian."
"Apa masih ada bedanya, Ma?" tanyaku pelan. "Alice sudah memutuskan hubungan kami."
"Joe, urusan jalan hidup, termasuk jodoh itu kita nggak pernah tahu. Kalau kalian memang berjodoh, pasti akan ada jalan supaya kalian bisa kembali bersama. Kalau kalian nggak berjodoh, mau kalian berus
