"Izinkan saya menyampaikan seluruh perasaan saya pada wanita paling paling saya takuti kepergiannya." Safir berlutut di hadapan Aruna. Matanya menatap lurus ke manik matanya yang dari tadi memancarkan keharuan yang mendalam. **** Happy Reading **** Aruna menatap pantulan wajah ya di dalam cermin. Hari ini hari spesialnya ia tak boleh sedih ia tak boleh menangis.Orang tuanya sudah mendukung dan memberinya restu dari atas sana. Aruna mendongak dan mencoba menahan air matanya yang akan segera turun. Setelah setelah selesai di rias dan berganti busana dengan gaun elegan berwarna rose gold, Aruna ditinggal sendiri di dalam kamar dan menunggu Popy dan Bayu menjemputnya untuk keluar. Tak lama kemudian kedua orang itu datang dengan baju berwarna senada dengan keluarga yang lain. Bayu