“Selamat sore!” Sapaan Arash ketika melewati ruang divisi personalia, seketika mengalihkan perhatian orang-orang yang berada dalam ruang tersebut. Membalas sapaan diikuti anggukan kepala sebagai tanda hormat pada sang atasan, sebelum akhirnya kembali fokus pada pekerjaan masing-masing. Begitu pula dengan Magenta. Pria berkemeja biru muda, yang sedari tadi menunggu kedatangan Arash, akhirnya bisa beranjak dari tempat duduk, dan berjalan mengikuti atasannya itu hingga memasuki ruang kerja Direktur. Membawa serta sebuah benda elektronik dan beberapa berkas yang harus ditandatangani, kemudian menaruhnya di atas meja kerja Arash, tepat setelah pria tampan itu duduk di kursi besar miliknya. “Ya Tuhan, kenapa hari ini terasa begitu panjang? Lelah sekali,” gumam Arash di sela desahan panjangny