"Dih, kamu kenapa? Bukannya mikir malah ketawa." Sungguh dia menyesal sebenarnya, melihat tanggapan Abimanyu barulah Maura sadar bahwa prasangkanya terhadap Abimanyu terlalu buruk. Hal itu bukan seratus persen salahnya, tapi memang sejak Abimanyu berdiri di hadapannya Maura benar-benar tidak bisa berpikir jernih hingga berakhir kesal, baik pada diri sendiri maupun Abimanyu. Sebaliknya, Abimanyu malah justru tergelak, tawa terdengar dan cukup mengganggu bagi Maura. "Astaga, Maura! Kamu kejauhan mikirnya. Maksudku, lihat testpack-nya, bukan perutmu," jelasnya dengan nada yang lagi-lagi terkesan menggoda, sengaja memperpanjang kalimat untuk semakin mempermainkan rasa malu Maura. Wajah Maura seketika memerah, seperti tomat matang yang baru dipetik. Dia tidak perlu mengatakan apa-apa, reak