"Habiskan makananmu, Mami lihat dari semalam kamu pucat. Kamu benaran tidak sedang sakit kan?" meletakkan sepotong ayam di piring menantunya. "Nggak apa-apa, Mi. Dira baik-baik saja," sahutnya sambil mengunyah makanannya. "Makan yang banyak! Pekerjaanmu pasti membutuhkan banyak tenaga." Nadira mengulas senyum terindah untuk Rima, hanya itu yang dapat dia persembahkan setelah segala kebaikan yang dilakukan mertuanya selama ini. "Aku sungguh berterima kasih pada kalian. Terima kasih karena kalian telah menerima putriku dengan baik," Arif menyela. "Ck, kau ini bicara apa? Aku yang seharusnya berterima kasih padamu karena telah merelakan putrimu untuk mendampingi anakku." "Beruntungnya kita memiliki keluarga besar yang akur seperti ini. Mami berdoa semoga rumah tangga kita semua harmonis